Senin, 11 Februari 2013

Bilamana aku harus mengakhiri?

Aku melirik jam dinding mungil itu, Sudah berapa jam aku menyimpan rahasia hati ini?
Aku membuka lembaran demi lembaran kalender itu, sudah berapa hari aku menyimpan rahasia hati ini?
Dan aku membuka mata hatiku, sampai kapan aku harus menyimpan semua ini?
Jawabannya hanya satu, semua apa kata hati dan pikiranmu.

Tuhan.. aku terlalu lelah dengan semua rahasia hati ini. Aku sudah cukup tersiksa dengan semua yang aku simpan ini. Aku sudah terlalu sakit merasakan semua ini. Dan aku sudah cukup jenuh dengan semua kebohongan ini.

Berapa lama aku harus menguatkan diriku sendiri? Hingga aku di titik ujung lelahku dan tak ada yang mau menjadi pundakku? Ini terlalu cupu.
Sampai kapan aku harus menyinggungkan senyum palsu ini? Sampai akhirnya aku harus menangis tak ada hentinya dan tak ada orang yang peduli satupun? Terlalu kasian.
Aku mampu membuat mereka bertahan dalam kekuatan, sedangkan aku sendiri? Aku sendiri tak mampu untuk berpura-pura terus menahan kekuatan ini.
Dalam hening malam, aku berpikir. Mengapa semua ini terjadi? Mengapa semua ini terasa kejam bagiku?
Ah tidak. Aku tahu, Tuhan baik kepadaku. Ia tak akan munngkin memberi cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya. Iya kan?
Dalam nafasku, aku ingin menghirup jalan keluar dan menghembuskan beban-beban hati serta pikiranku. Alhasil, aku tak bisa. Sudah terlalu lelah mencobanya berulang kali.
Bilamana ini semua harus berakhir? Berakhir dengan indah, dan tak ada air mata. Aku masih tetap menunggu dia, Tuhan.


Jumat, 08 Februari 2013

kebetulan itu..............

"kebetulan yang terjadi begitu sering adalah kenyataan yang tak begitu kau pahami maksud dan tujuannya terjadi."

aaaaaaaaaaaaa<3

masih.

Hai, kamu yang lagi sibuk. Apa kabar? Kita udah jarang bertemu yah. Iya, kamu sibuk dengan duniamu, sedangkan aku? Sedang ingin fokus dengan sekolahku. Entah sudah berapa lama aku mengagumi dan entah sudah berapa lama aku menyimpan rasa ini sendiri. Setiap hari aku hanya bisa melihatmu, mencari sosokmu dalam kerumunan orang yang entah kamu dimana. 

Memang kita satu sekolah tapi, sekolah luas banget. Kamu yang disana, aku yang disini. Bertemu kamu memang bukan sebuah keharusan, tapi saat aku bisa melihatmu, kamu bisa jadi moodbooster-ku. Entah aku yang bodoh, atau kamu yang ga peka. Aku ga peduli akan semua hal itu. Yang aku inginkan bukan kamu tahu perasaanku, bukan kamu harus jadi seseorang yang mengisi kesepianku. Sama sekali aku ga ada niat ingin memilikimu. Karena aku tahu, apa yang akan terjadi dan semua itu sangat mustahil. 

Dan sekarang aku sedang berada di zona bahaya. Mereka mengetahui kalau aku menyukai sosokmu yang aku rindukan saat malam, saat aku berada di kesepian. Harusnya aku senang, karena mereka mendukungku, tapi entah mengapa aku sangat tidak menyukai dalam keadaan ini. I hate this part! Karena aku ga mau, kamu mungkin mengiraku cewe agresif yang genit yang ga tahu diri. Please, aku juga ga suka dalam keadaan seperti ini. Aku tahu kamu pasti ilfeel kepadaku.

Tiap malam aku hanya bisa membaca pesan singkatmu yang dulu banget. Iya,memang sekarang kita sudah jarang berkomunikasi. Andai kamu tahu, aku merindukan saat hape ku berdering dan terdapat namamu di hapeku. Aku juga rindu saat kita bercanda bersama. Rindu yang hanya bisa aku simpan dalam hati, hingga membawamu ke alam mimpiku.

entah sampai kapan aku harus menyimpan rahasia ini darimu. setiap hari aku harus kuat dan kuat melawan rasa inginku untuk mengatakan ini semua padamu. hei, tapi aku sadar aku tak mempunyai sejuta bahkan semilyaran rasa berani untuk melakukannya.

kebohongan bukan jalan yang ingin aku lalui. tapi, semua terasa pahit apabila kamu mengetahuinya. maafkan aku.. maafkan aku yang telah menyukaimu hingga sekarang. kamu yang sangat sempurna bagiku berbeda denganku yang sangat jauh dari kesempurnaan.

rasa takut, rasa gelisah, bahkan tidak nyaman saat kamu berada diantara mereka. aku takut mereka mengatakannya padamu, dan kamu akan menjauhiku. layaknya, musuh yang tak ingin kenal kembali. itu sudah cukup menyiksa ku.

aku juga bosan, bosan dengan sikapmu yang terus membuatku 'cemburu'. kamu tahu? aku selalu ingin menjadi dia yang kau sukai, dan kau kagumi. setiap doaku, selalu ada namamu. 

Tuhan.. harus berapa lama lagi aku menyimpannya?